28 December 2010

Bangkalan: Dibalik Pesona Mercusuar dan Nikmatnya Ikan Bakar

Matahari masih menampakkan keperkasaannya ketika 3 “pemuda perkasa” berjalan menyusuri pantai demi sebuah ketenangan jiwa, hehe.. (wow, panasnyaa..)

Hari ini jadwal kita “memanjat” mercusuar!

Mercusuar Bangkalan, sebuah peninggalan jaman Belanda yang dibangun Z.M. Willem III tahun 1879 terletak kira-kira 8 km sebelah barat pusat kota Bangkalan. Terdiri dari 16 lantai dengan tinggi tiap lantainya 4 m, jadi tingginya kira-kira 64 m (terima kasih saya ucapkan pada kalkulator kesayangan saya untuk mendapatkan hasil ini, hehe..)

Tampak wajah sumringah 2 kawan saya sedang berpose di lantai paling atas mercusuar


Setelah lelah “memanjat” (kaya monyet aja.. :p), waktunya memanjakan perut, satu hal yang ga boleh ditunda-tunda, segera laksanakan! hehe..

Perjalanan pulang, singgahlah kami di sebuah warung lesehan seafood. Tempat asri yang berbatasan langsung dengan laut jawa ini menyajikan pemandangan luar biasa sajian sang pencipta. Kami pilih sebuah tempat yang dibangun diatas pohon bakau, sehingga dari situlah kami semakin mengagumi keindaahan alam dan tentunya merasakan sensasi makan diatas pohon, lagi-lagi serasa jadi monyet, huu.. tapi asyik, perlu dicoba nih, saya rekomendasikan tempat ini untuk para pembaca.. :)

Beginilah cara makan “anak-anak dalam masa pertumbuhan”, pantaslah kalo si kucing jadi kurus, hehe..


Oh ya, satu lagi, tempat makan ini jauh dari keramaian kota dan jarang dilewati kendaraan, membuat “proses makan dan dimakan” menjadi lebih nikmat. Intinya sensasi hutan pantainya dapet lah, sekali lagi saya katakan rekomendasi tingkat tinggi..

Puas jadi monyet untuk hari ini, kami berpisah untuk kembali berpetualang pada kesempatan yang lain.. :)

No comments:

Post a Comment